Selasa, 01 April 2014

Wayang Tanpa Dalang

Pemeliharaan Pegawai.

Suatu organisasi, apapun bentuk dan wadah organisasi tersebut merupakan kumpulan orang yang saling bekerjasama, saling berintregrasi, saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Setiap organisasi harus mempunyai AD & ART serta maksud dan tujuan dimana orang orang yang terlibat didalamnya harus juga patuh dan konsisten melaksanakannya. Tidak akan sehat dan tumbuh berkembang organisasi tersebut jika saja orang orang yang terlibat didalamnya tidak sepenuh hati melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, suatu organisasi yang baik seharusnya dapat menjaga dan memelihara SDM yang dimilikinya agar SDM ini dapat mencurahkan semua kemampuan terbaiknya demi tercapainya tujuan organisasi tersebut.


Pemeliharaan Karyawan dalam Manajemen SDM
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efisian untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam unsur ( 6 M ) yaitu : man, money, methode, materials, machines, dan market.
Personalia merupakan salah satu sumber daya fisik yang mengalir melalui perusahaan, dan departemen sumber daya manusia, berperan penting dalam arus tersebut.
Departemen sumber daya manusia, disebut SDM, merupakan suatu area fungsional perusahaan, yang melaksanakan fungsi staf. Di perusahaan besar, SDM mungkin dikepalai oleh seorang wakil direktur. SDM bertanggung jawab membawa personil dari lingkungan ke perusahaan. Hal ini mencakup perekrutan, pewawancaraan dan pengujian. Setelah personil diterima, SDM menyimpan catatan-catatan pegawai dan keluarganya. Jika personil berhenti kerja, SDM melakukan wawancara keluar untuk memperoleh pandangan mengenai kebijakan sumber daya manusia perusahaan, dan mengatur perogram pensiun dari pegawai yang pensiun.
Semua perusahaan besar memiliki fungsi sumber daya manusia yang menangani banyak peroses khusus yang berhubungan dengan personil perusahan. Sistem konseptual yang digunakan dalam mengelola personil disebut sistem informasi sumber daya manusia (human resourceinformation system), atau HRIS.Selama bertahun-tahun, manajemen puncak kurang menekankan HRIS. Namun, peraturan pemerintah, yang bertujuan memastikan persamaan dalam praktek personil perusahaan, mendesak manajemen puncak untuk memberikan perhatian yang layak pada HRIS.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan mengatakan Manajemen SDM ( MSDM ) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranaan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Demikian juga, Edwin B. Flippo mengatakan Personnel management is the planning, organizing, directing, and controlling of the procurement, development, compensation, integration, maintenance, and societal objectives are accomplished.( Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat ).

Dari 2 pendapat tersebut maka sangat.. sangat jelaslah, suatu organisasi itu sangat tergantung dari SDM dan SDM itu sendiri harus di menej...harus diatur, direncanakan, dipelihara, dikontrol, dll...bla..bla..bla dan semuanya itu harus didasari dengan ilmu dan seni. Ada ilmu dan faktor keindahan didalamnya. Tidak asal pilih, terima, comot, taruh, lempar, buang. Kalau dapat saya ibaratkan dengan suatu sirkus dimana binatang binatang seperti gajah, singa, monyet, beruang, dsbnya, yang pada hakekatnya berperilaku buas dan liar dapat  dipelihara dan diatur sedemikian rupa untuk dapat melakukan perintah perintah yang diberikan pawangnya. Mungkin kita bisa belajar dari mereka bagaimana ilmu dan seni memilih, memelihara dan mengatur tersebut. Atau apakah karena manusia itu merasa sombong, merasa lebih pintar satu terhadap lainnya sehingga sulit untuk diatur ??? 
...............................
Melompat sedikit dari diatas, dilihat dari sisi teori managemen, MSDM menurut  Drs. Malayu S.P. Hasibuan adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranaan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaanya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar, sedang pemerintah selalu berharap mendapat pajak.
   

Kegiatan Utama SDM
SDM mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil baru, mempersiapkan personil untuk melakukan tugasnya, dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai dan mantan pegawai. Dalam memenuhi tanggung jawabnya, SDM melaksanakan empat kegiatan utama sbb:
  1. Perekrutan dan penerimaan ( recruiting and hiring )
    SDM membantu pegawai baru kedalam perusahaan dengan memasang 9iklan lowongan kerja di koran, memberikan posisi yang di minta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah, melakukan wawancara pemilihan di kampus dan di fasilitas perusahaan, dan mengurus ujian bagi pegawai. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
  2. Pendidikan dan pelatihan
    Selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai. Contohnya, anggota staf SDM dapat membantu analis sistem dalam melatih pemakai selama tahap penerapan dari siklus hidup sistem.
  3. Manajemen Data
    SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai, dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
  4. Penghentian dan Administrasi Tunjangan
    Selama seseorang di pekerhjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan seperti rumah sakit, asuransi dokter gigi, dan pembagiuan keuntungan yang semakin sulit administrasinya. Ketika pegawai berhenti kerja, SDM memproses kertas kerja yang diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar. Salah satu tujuan wawancara ini untukbelajar bagaimana perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pegawainya di masa datang. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Saat pegawai bekerja untuk perusahaan, mereka tidak dikelola oleh SDM, tetapi oleh manajer area tempat mereka bekerja. SDM karena itu melaksanakan fungsi pendukung, memudahkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.
Manusia adalah unsur pokok di dalam semua tingkat organisasi. Metode, prosedur, dan sistem disusun oleh manusia dan membantu manusia didalam menjalankan pekerjaan. Bahkan alat, mesin dan gedung hanya merupakan perlengkapan bagi tenaga manusia. Produksi diciptakan oleh manusia untuk manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor yang penting di dalam produksi. Tenaga manusia mempunyai sifat yang sangat berbeda dan tidak dapat disamakan dengan faktor produksi lain, yaitu alam dan modal. Oleh sebab itu masalah yang timbul didalam hubungan kerja tenaga kerja manusia dengan faktor produksi lain memerlukan faktor yang berbeda. Tenaga manusia mempunyai aspek kejiwaan, dan aspek kemanusiaan yang lain yang tidak pernah akan dimiliki oleh faktor produksi yang lain; seperti aspek etika, aspek keagamaan, kesejahteraan, aspek kesehatan, aspek keselamatan dan lain-lain.
Manusia mempunyai latar belakang kejiwaan yang berbeda yang masing-masing harus diperhitungkan. Bukan saja persoalan dengan perusahaan tapi juga antar sesama. Pekerja seperti juga pimpinan adalah manusia yang mempunyai kepribadian, sifat, dan keinginan yang berbeda-beda. Bangga menerima sanjungan, dan susah atau marah apabila ditegur. Semua itu merupakan faktor yang tidak berwujud yang menjadi dorongan kerja, menaikan produkstivitas atau sebaliknya dapat menghambat dan menurunkan produktifitas. Keinginan tentang kesejateraan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan lain-lain. Disinilah peran pemeliharaan tenaga kerja atau karyawan yang menjadi salah satu faktor penting dalam produksi.

Pengertian Pemeliharaan Karyawan
Edwin B. Flippo mengatakan “the maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving the physical, mental, and emotional condition of employees”. Karyawan adalah asset ( kekayaan ) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan perusahaan
Pemeliharaan ( maintenance ) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik. Pemeliharaan ( maintenance ) adalah usaha mempertahankan dana atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Tujuan Pemeliharaan
  1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
  2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
  3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
  4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
  5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
  6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
  7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
  8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
Asas-asas Pemeliharaan Karyawan
  1. Asas Manfaat dan Efesiensi
    Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini harus diprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.
  2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
    Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program pemeliharaan karyawan. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.
  3. Asas Keadilan dan Kelayakan
    Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerja sama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.
  4. Asas Peraturan Legal
    Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan keputusan mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.
  5. Asas Kemampuan Perusahaan
    Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.
Dalam pemeliharaan dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan keamanan, kesehatan, dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan metode yang efektif dan efesien supaya tercapai manfaat yang optimal.

 Moy di Metro, 3 April 2014
Disadur dari Tulisan Mas Abat, 13 November 2009

Omongan Orang Pinggiran

Tipu Tepu Tepu